Kamis, 14 Oktober 2021

TRANSISTOR

A.    Pengertian Transistor

Transistor merupakan komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor, bahan-bahan yang biasa digunakan yaitu silicon, gallium, arsenide dan germanium.

Transistor memiliki banyak kegunaan diantaranya sebagai amplifier/penguat, saklar yang dikontrol secara elektrik,penstabil tegangan, memodulasi sebuah sinyal dll.

Dilihat dari strukturnya,transistor ini sebenarnya penggabungan dua buah dioda yang disambungkan. Lapisan penyusunnya terdiri dari tiga bagian,yaitu emmitor, basis dan collector.

Lalu bagaimana dengan fungsi atau cara kerja tiga kaki transistor tersebut?

Basis berfungsi sebagai pengatur gerakan electron dari emmitor yang keluar dari collector.

Sebelum kita membahas fungsi dan kegunaan transistor lebih jauh lagi, kita bahas kategori trasnsitor secara umum terlebih dahulu.

Secara umum transistor dibedakan menjadi dua kategori, yaitu transistor bipolar (BJT) dan transistor efek medan (FET). Kedua jenis transistor tersebut sama-sama memiliki tiga kaki yang membedakan dari keduanya adalah penamaannya., secara prinsip dan cara kerja sebenarya tidak beda jauh.

Berikut adalah penjelasan kedua jenis transistor tersebut.

1.      Transistor Bipolar (BJT)

Transistor bipolar adalah jenis transistor yang prinsip kerjanya membutuhkan perpindahan muatan pembawanya yaitu elektron di kutub negatifnya untuk mengisi kekurangan elektron atau hole di kutub positifnya. Bipolar berasal dari dua kata yaitu "bi" yang berarti dua dan "polar" yang artinya adalah kutub karena memang transistor ini memiliki 2 polaritas kutub yaitu P dan N. Transistor jenis ini disebut juga dengan Bipolar Junction Transistor yang memiliki akronim BJT.

 

Berdasarkan input basisnya transistor bipolar terdapat 2 macam yaitu transistor NPN dan transistor PNP. Kedua transistor sama-sama memiliki tiga kaki/pin yaitu Basis, Collector dan Emitter. Penjelasan mengenai perbedaan kedua transistor adalah sebagai berikut :

 

·         Transistor NPN

adalah transistor yang membutuhkan arus kecil dan tegangan positif untuk mengendalikan terminal lainnya melalui terminal Basis (Dasar). Pada transistor NPN arus dan tegangan besar yang dikendalikan mengalir dari kaki/pin Emitter menuju Collector. Contoh transistor NPN diantaranya Tr  BC 547, C 9013, Tr 2n2222, Tr C945, transistor C1815 dsb.

·         Transitor PNP

adalah transistor yang menggunakan arus kecil dan tegangan negatif sebagai input Basisnya untuk mengendalikan tegangan dan arus yang lebih besar yang mengalir dari kaki/pin Collector menuju kaki/pin Emitter. Contoh transistor PNP diantaranya seperti transistor BC 557, TR C 9012,transistor 2n5401, transistor 2n3906 dan lain-lain.


Gambar 1. Symbol transistor NPN dan PNP

Sumber : https://wikielektronika.com/wp-content/uploads/2021/08/simbol-transistor.jpg


2.       Transistor Efek Medan (FET)

Transistor Efek Medan merupakan komponen semikonduktor bertipe unipolar karena pengoperasiannya hanya membutuhkan salah satu muatan pembawa saja. Transistor FET hanya menggunakan tegangan listrik sebagai input bias pada pin Gate (G) untuk mengendalikan arus dan tegangan yang lebih besar dari Pin Drain (D)ke terminal Source (S).



Transistor jenis ini memiliki impendansi yang sangat tinggi dan resistansi bagian input dan outputnya dapat mencapai mega ohm. Transistor FET memiliki  konsumsi daya  yang rendah, temperatur kerja yang rendah dan efisiensi daya yang tinggi. Dengan karakteristik tersebut maka harga dari transistor FET biasanya lebih mahal dari Transistor BJT.

 

Gambar 2 . symbol dari Transistor FET

Sumber :https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGhS6gvUq_glHLswoPd_7eP-5egbVFHvHtgrCIYxJ2P2y4UBUVGWZ_NHWGW-w1kHyl6GbxkoGt-xv2ILH3h_tTTyjPbEGgnaIQ0HwbhP9E58LiDaVrYNCdPZK_mJzf-ssExT9s22TRkRKJ/s400/tr1.png 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar