TRANSISTOR
A. Pengertian
Transistor
Transistor merupakan
komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor, bahan-bahan
yang biasa digunakan yaitu silicon, gallium, arsenide dan germanium.
Transistor memiliki banyak kegunaan diantaranya
sebagai amplifier/penguat, saklar yang dikontrol secara elektrik,penstabil
tegangan, memodulasi sebuah sinyal dll.
Dilihat dari
strukturnya,transistor ini sebenarnya penggabungan dua buah dioda yang
disambungkan. Lapisan penyusunnya terdiri dari tiga bagian,yaitu emmitor, basis
dan collector.
Lalu bagaimana dengan fungsi atau cara
kerja tiga kaki transistor tersebut?
Basis
berfungsi sebagai pengatur gerakan electron dari emmitor yang keluar dari collector.
Sebelum kita membahas fungsi dan kegunaan
transistor lebih jauh lagi, kita bahas kategori trasnsitor secara umum terlebih
dahulu.
Secara umum transistor dibedakan menjadi
dua kategori, yaitu transistor bipolar (BJT) dan transistor efek medan (FET). Kedua
jenis transistor tersebut sama-sama memiliki tiga kaki yang membedakan dari keduanya
adalah penamaannya., secara prinsip dan cara kerja sebenarya tidak beda jauh.
Berikut adalah penjelasan kedua jenis
transistor tersebut.
1. Transistor
Bipolar (BJT)
Transistor bipolar adalah jenis transistor
yang prinsip kerjanya membutuhkan perpindahan muatan pembawanya yaitu elektron
di kutub negatifnya untuk mengisi kekurangan elektron atau hole di kutub
positifnya. Bipolar berasal dari dua kata yaitu "bi" yang berarti dua
dan "polar" yang artinya adalah kutub karena memang transistor ini
memiliki 2 polaritas kutub yaitu P dan N. Transistor jenis ini disebut juga
dengan Bipolar Junction Transistor yang memiliki akronim BJT.
Berdasarkan input basisnya transistor
bipolar terdapat 2 macam yaitu transistor NPN dan transistor PNP. Kedua
transistor sama-sama memiliki tiga kaki/pin yaitu Basis, Collector dan Emitter.
Penjelasan mengenai perbedaan kedua transistor adalah sebagai berikut :
·
Transistor NPN
adalah transistor yang membutuhkan arus
kecil dan tegangan positif untuk mengendalikan terminal lainnya melalui
terminal Basis (Dasar). Pada transistor NPN arus dan tegangan besar yang
dikendalikan mengalir dari kaki/pin Emitter menuju Collector. Contoh transistor
NPN diantaranya Tr BC 547, C 9013, Tr
2n2222, Tr C945, transistor C1815 dsb.
·
Transitor PNP
adalah transistor yang menggunakan arus
kecil dan tegangan negatif sebagai input Basisnya untuk mengendalikan tegangan
dan arus yang lebih besar yang mengalir dari kaki/pin Collector menuju kaki/pin
Emitter. Contoh transistor PNP diantaranya seperti transistor BC 557, TR C
9012,transistor 2n5401, transistor 2n3906 dan lain-lain.
Gambar 1. Symbol transistor NPN dan
PNP
Sumber
: https://wikielektronika.com/wp-content/uploads/2021/08/simbol-transistor.jpg
2. Transistor Efek Medan (FET)
Transistor
Efek Medan merupakan komponen semikonduktor bertipe unipolar karena
pengoperasiannya hanya membutuhkan salah satu muatan pembawa saja. Transistor FET
hanya menggunakan tegangan listrik sebagai input bias pada pin Gate (G) untuk
mengendalikan arus dan tegangan yang lebih besar dari Pin Drain (D)ke terminal
Source (S).
Transistor jenis ini memiliki
impendansi yang sangat tinggi dan resistansi bagian input dan outputnya dapat
mencapai mega ohm. Transistor FET memiliki
konsumsi daya yang rendah, temperatur
kerja yang rendah dan efisiensi daya yang tinggi. Dengan karakteristik tersebut
maka harga dari transistor FET biasanya lebih mahal dari Transistor BJT.
Gambar 2 . symbol dari Transistor FET
Sumber :https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGhS6gvUq_glHLswoPd_7eP-5egbVFHvHtgrCIYxJ2P2y4UBUVGWZ_NHWGW-w1kHyl6GbxkoGt-xv2ILH3h_tTTyjPbEGgnaIQ0HwbhP9E58LiDaVrYNCdPZK_mJzf-ssExT9s22TRkRKJ/s400/tr1.png